Guru = Kualitas Bangsa
Guru = Kualitas Bangsa
Pendidikan
merupakan pilar utama dalam pembentukan sebuah bangsa, layaknya negeri yang
telah mengalami ketertinggalan dari segala bidang, dan memang sudah selayaknya
menjadikan pendidikan sebagai prisai pertahanan bangsa. Sekolah merupakan
lembaga yang dikiranya mampu untuk mengaplikasikan pendidikan, demi terwujudnya
cita-cita bangsa yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, untuk saat ini
sekolah merupakan suatu momok yang sama halnya dengan penjara. Setiap anak yang
di tuntut wajib mendatangi sekolah, selalu beranggapan bahwa ini adalah
“rutinitas yang membosankan”. Hingga akhirnya negeri ini memiliki potret
pendidikan yang sangat di benci, oleh para siswanya, mereka selalu mengalami
kegelisahan setiap pagi ketika mereka berangkat ke sekolah. Ketika di Tanya
mengapa demikian? mereka kebanyakan hanya diam dengan ekspresi kebingungan,
jadi sebenarnya apa yang telah terjadi dengan
pendidikan negri ini, hingga di jauhi oleh para siswanya.
Bila,
sudah begini strategi apakah yang harus kita ambil untuk menyelamatkan system
pendidikan negeri ini? Bila sekolah saja
sudah menimbulkan kesan yang menakutkan bagi kita semua. Hal ini terjadi karena di Indonesia kurang
adanya sekolah unggulan. Sekolah yang memanusiakan manusia, sekolah yang mampu
menerima semua siswanya tanpa pandang bulu, ia cerdas atau tidak dan bukan
menyeleksinya dengan tes-tes formal yang memiliki interval nilai berupa
angka-angka untuk menyatakan di terima atau tidak. Dalam arti sekolah mampu
menghargai setiap potensi kecerdasan yang di miliki pada setiap siswa. Sekolah
unggul adalah sekolah yang focus pada kualitas pembelajaran, bukan pada
kualitas input siswanya. Kualitas pembelajaran bergantung pada kualitas para
gurunya. Jadi, sekolah unggulan adalah sekolah yang memiliki para guru yang
mampu membimbing semua siswa menjadi lebih baik. Inti strategi pembelajaran adalah bagaimana
guru mengemas gaya mengajarnya agar mudah di tangkap dan dimengerti oleh
siswanya, karena guru adalah kunci kualitas sebuah sekolah. Walau bagaimanapun
juga kualitas sebuah bangsa berada di tangan seorang guru.
Ada
banyak penyebab mengapa sulit terwujudnya sistem pengajaran yang mampu membuat
anak- anak nyaman akan belajar dan
dengan mudah menangkap segala informasi yang di sampaikan gurunya. Salah satu
penyebanya yang paling sering terjadi adalah
konsep pengajaran yang tidak sesuai, dimana sistem pengajaran yang
melekat, bahwa GURU MENGAJAR = MURID
BELAJAR,
1. Seharusnya
strategi pembelajaran yang baik adalah batasi waktu guru dalam melakukan
presentasi (30%), limpahkan waktu sebanyak (70%) untuk aktivitas siswa. Dengan
aktivitas tersebut, secara otomatis siswa akan belajar . Dengan begitu proses
transfer ilmu pelajaran akan berhasil karena dilakukan pada saat yang menyenangkan. Seorang guru di
tuntut untuk dapat menciptakan sebuah strategi pembelajaran ampuh untuk materi
apapun dalam semua bidang study. Inti strategi pembelajaran ini adalah
bagaimana guru mengemas gaya mengajarnya agar mudah di tangkap dan di mengerti
oleh siswanya.
2. Untuk
merancang strategi pembelajaran terbaik adalah dengan menggunakan modalitas
belajar yang tertinggi, yakni kita belajar dengan modalitas visual, auditorial,
kinestetik. Otak kita akan mudah menangkap informasi, jika penyampaiannya
melalui ketiga modalitas tersebut.
3. Strategi
pembelajaran terbaik adalah mengaitkan materi yang di ajarkan dengan aplikasi
dalam kehidupan sehari-hari yang mengandung keselamatan hidup. Materi
pembelajaran yang menyangkut tentang keselamatan hidup, cenderung akan memberikan
kesan yang mendalam, sehingga menjadikan materi tersebut akan tersimpan dalam
memori jangka panjang.
4. Libatkanlah
emosi para siswa dalam penyampaian materi, karena dengan begitu materi
pembelajaran yang di sampaikan para guru tidak akan membuat siswanya jenuh.
5. Strategi
terakhir adalah pembelajaran dengan melibatkan partisipasi siswa untuk
menghasilkan manfaat yang nyata dan dapat langsung di rasakan oleh orang lain.
Siwa merasa mempunyai kemampuan untuk menunjukkan eksistensi dirinya.
Selain
strategi di atas, perlu di dukung pula dari kualitas guru tersebut, maka dari itu
sudah seharusnya guru dituntut untuk
dapat menjadi pengajar yang professional, lalu bagaimana menjadi guru yang baik
itu?
·
Bersedia untuk belajar
Menjadi guru yang
professional, selalu bersedia belajar mengejar perkembangan ilmu pengetahuan.
Hal tersebut bukanlah keharusan, namun sebuah keinginan (ambisi) yang harus
terpenuhi, karena memang dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan adalah sebuah
bidang yang selalu berkembang.
·
Secara teratur membuat rencana
pembelajaran sebelum mengajar
Kesalahan yang sering
dilakukan oleh seorang guru adalah tidak pernah merencanakan strategi
perencanaan yang akan di pakai pada saat
ia mengajar. Kualitas pengajaran yang di awali dengan perencanaan akan sangat
terlihat perbedaannya.
·
Bersedia di observasi.
·
Selalu tertantang untuk meningkatkan
kreativitas.
·
Memiliki karakter yang baik.
Proses belajar mengajar
adalah sebuah pekerjaan seni yang professional, dimana di dalamnya terlibat
seorang pengajar yang di bebani tugas yang tak mudah, yakni mereka harus mampu
mewujudkan dan menciptakan proses belajar mengajar yang mampu di pahami oleh
siswanya. Maka dari itu, sudah selayaknya kita harus dapat menghargai dan
menghormati seorang pahlawan tanpa tanda jasa.
Komentar